Puasa dengan menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu selama lebih dari 12 jam tentu bukan hal mudah. Namun, jika dijalankan dengan benar mulai sahur hingga berbuka puasa, banyak sekali manfaat positif bagi kesehatan jiwa dan fisik kita. Puasa memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh. Di beberapa negara maju, puasa dijadikan terapi terhadap beberapa penyakit degeneratif.Puasa Ramadan dimaksudkan untuk melatih umat Islam berdisiplin, mampu menahan diri, dan mengingat bagaimana beratnya keadaan orang yang miskin. Umat Islam yang berpuasa diharuskan tidak makan dan minum, termasuk mengonsumsi obat-obatan dan cairan nutrisi intarvena, mulai sebelum matahari terbit sampai terbenam. Puasa secara kimia tidak diakhiri ketika simpanan karbohidrat di tubuh mulai digunakan sebagai sumber energi. Ia akan terus berlanjut selama simpanan lemak dan karbohidrat digunakan untuk energi. Berbeda dengan pemakaian simpanan protein. Ketika simpanan protein dihabiskan untuk energi, yang mengakibatkan hilangnya masa otot, secara teknis orang bersangkutan akan merasa kelaparan.
Kegiatan puasa yang dirangkai dengan salat tarawih sebulan penuh, tidak hanya bermanfaat sebagai terapi kesehatan, namun tanpa disadari juga memberikan kebugaran. Dengan salat sunah tarawih dan witir sebanyak 11 hingga 23 rakaat, tubuh diajak untuk "berolahraga" secara rutin kurang lebih 1 hingga 2 jam setiap hari selama sebulan. Tidak heran jika sebulan kemudian, badan bisa tampil lebih fit dan bugar. Tampil lebih bugar dan fit dengan berat tubuh yang berkurang, memang sangat mungkin terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat badan pada individu normal antara 1-4 kg setelah berpuasa penuh pada Ramadan. Dan, puasa Ramadan yang dilakukan selama 29 atau 30 hari, tanpa kita sadari mampu memurnikan racun tubuh melalui usus besar, ginjal, paru-paru, kelenjar limfa, dan kulit.Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sekitar 20 persen sampai 30 persen. Namun, dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat terhadap tubuh orang yang menahan lapar dan haus tersebut. Puasa sebagaimana diketahui dari ajaran agama, memberi manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa pelakunya.
Kurangnya masukan energi pada orang berpuasa membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya. Fungsi ini disebut autolisis. Autolisis adalah terpakainya simpanan lemak tubuh untuk dijadikan sumber energi tubuh.
Puasa, bagi orang sehat, juga akan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes. Mekanismenya adalah pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Ini akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah dan menurunkan suhu tubuh. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan hormon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.Puasa sangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan ini, puasa sesungguhnya memberikan kesempatan kepada kelenjar pankreas untuk beristirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak. Sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabetes dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam.
Our LINK
- http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
- http://images.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi
- http://ramadhanvillage.blogspot.com/
- http://translate.google.co.id/#
- http://www.blogger.com/blog-options-basic.g?blogID=911328617647121815
- http://www.facebook.com/
- http://www.youtube.com/
- https://login.yahoo.com/config/login_verify2?&.src=ym
SearcH something, in here.........!
TIME is like a "SWORD"
Greeting
Nabawi Mosque

0 komentar:
Posting Komentar